Saturday, April 28, 2012

Mikrotik Wireless Bridge

kali ini hafid bakl posting tentang mikrotik....
pastinya para blogger Sering kali ingin menggunakan Mikrotik Wireless untuk solusi point to point dengan mode jaringan bridge (bukan routing). Namun, Mikrotik RouterOS sendiri didesain bekerja dengan sangat baik pada mode routing. Kita perlu melakukan beberapa hal supaya link wireless kita bisa bekerja untuk mode bridge.

Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang satu bisa memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama dengan sisi lainnya.

Namun, jika jaringan wireless kita sudah cukup besar, mode bridge ini akan membuat traffic wireless meningkat, mengingat akan ada banyak traffic broadcast dari network yang satu ke network lainnya. Untuk jaringan yang sudah cukup besar, saya menyarankan penggunaan mode routing.
Berikut ini adalah diagram network yang akan kita set.


Konfigurasi Pada Access Point

1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1


2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge


3. Masukkan IP Address pada interface bridge1


4. Selanjutnya adalah setting wireless interface. Kliklah pada menu Wireless (1), pilihlah tab interface (2) lalu double click pada nama interface wireless yang akan digunakan (3). Pilihlah mode AP-bridge (4), tentukanlah ssid (5), band 2.4GHz-B/G (6), dan frekuensi yang akan digunakan (7). Jangan lupa mengaktifkan default authenticated (8) dan default forward (9). Lalu aktifkankanlah interface wireless (10) dan klik OK (11).


5. Berikutnya adalah konfigurasi WDS pada wireless interface yang digunakan. Bukalah kembali konfigurasi wireless seperti langkah di atas, pilihlah tab WDS (1). Tentukanlah WDS Mode dynamic (2) dan pilihlah bridge interface untuk WDS ini (3). Lalu tekan tombol OK.


6. Langkah selanjutnya adalah menambahkan virtual interface WDS. Tambahkan interface WDS baru seperti pada gambar, lalu pilihlah interface wireless yang kita gunakan untuk WDS ini. Lalu tekan OK.


7. Jika WDS telah ditambahkan, maka akan tampak interface WDS baru seperti pada gambar di bawah.


Konfigurasi pada Wireless Station
Konfigurasi pada wireless station hampir sama dengan langkah-langkah di atas, kecuali pada langkah memasukkan IP Address dan konfigurasi wirelessnya. Pada konfigurasi station, mode yang digunakan adalah station-wds, frekuensi tidak perlu ditentukan, namun harus menentukan scan-list di mana frekuensi pada access point masuk dalam scan list ini. Misalnya pada access point kita menentukan frekuensi 2412, maka tuliskanlah scan-list 2400-2500.


Pengecekan link

Jika link wireless yang kita buat sudah bekerja dengan baik, maka pada menu wireless, akan muncul status R (lihat gambar di bawah).


Selain itu, mac-address dari wireless yang terkoneksi juga bisa dilihat pada jendela registration (lihat gambar di bawah).


Konfigurasi keamanan jaringan wireless

Pada Mikrotik, cara paling mudah untuk menjaga keamanan jaringan adalah dengan mendaftarkan mac-address wireless pasangan pada access list. Hal ini harus dilakukan pada sisi access point maupun pada sisi client. Jika penginputan access-list telah dilakukan, maka matikanlah fitur default authenticated pada wireless, maka wireless lain yang mac addressnya tidak terdaftar tidak akan bisa terkoneksi ke jaringan kita.

Jika kita menginginkan fitur keamanan yang lebih baik, kita juga bisa menggunakan enkripsi baik WEP maupun WPA.

semoga bermanfaat..........

Thursday, April 26, 2012

Proxy dengan FreeBSD 8.2 ZFS

Sebelum memulai sebaiknya untuk tutorial ini jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal gunakanlah
real PC dan jangan menggunakan virtual pc, penulis sudah menerapkan tutorial ini pada mesin
intel atom D945GCLF memakai RAM 1G dan HDD sata samsung 80G.
Dan jika hanya untuk belajar/sekedar testing gunakanlah minimal VMware7 (disarankan).

Untuk menginstall aplikasi pada FreeBSD ada dua cara yaitu melalui pkg_add untuk yang simpel
atau koleksi ports untuk custome. Bisa juga menginstall dari source aslinya yaitu kita mengkonfigurasi manual(berarti ada 3 cara ya bukan 2 cara hehehe)

pastikan anda sudah menginstall OS FreeBSD 8.2 dengan ZFS seperti pada tutorial disini:
Install File System ZFS di FreeBSD untuk pemula

Cara pertama
kita pilih mirror freebsd yang terdekat yaitu link lokal (IIX) ketik di terminal:
# setenv PACKAGEROOT “ftp://ftp.itb.ac.id”
untuk install squid dengan cara simpel cukup pake perintah:
# pkg_add -r squid

tunggu sampai proses instalasi otomatis selesai,

Cara kedua melalui ports
(lewati langkah ini jika memakai install melalui pkg_add)

ketik di console:
# setenv PACKAGEROOT “ftp://ftp.itb.ac.id”
# pkg_add -r cvsup-without-gui
# rehash



kita edit dulu csup untuk mirror ke link lokal (IIX) biar proses update port lebih cepat
# cp /usr/share/examples/cvsup/ports-supfile /etc
# ee /etc/ports-supfile

cari string berikut "*default host=CHANGE_THIS.FreeBSD.org"
lalu edit menjadi "*default host=cvsup.itb.ac.id"
exit dari editor dan simpan lalu jalankan perintah berikut:
# cvsup -L 2 -g /etc/ports-supfile

setelah itu tunggu proses update ports sampai selesai,prosesnya bisa memakan waktu tergantung kecepatan koneksi internet anda dan kesibukan jaringan server mirror.
setelah selesai update ports silahkan pindah ke direktori squid:
# cd /usr/ports/www/squid
# make config

pilih option yg di perlukan dan sesuai kebutuhan saja
(kalau penulis memakai sebagai berikut)

1SQUID_KERB_AUTH
2SQUID_NIS_AUTH
3SQUID_CARP
4SQUID_SSL
5SQUID_IDENT
6SQUID_AUFS
7SQUID_KQUEUE
8SQUID_LARGEFILE



pilih OK lalu proses make dan install
# make install
nanti akan muncul popup config PERL langsung pilih OK saja (default)

Cara ketiga
(hanya untuk expert only)
langsung ambil source mungkin yg sudah di patch (kustom) menggunakan fetch/wget dan extrak lalu recompile
# ./configure --prefix=/usr/local/squid
bla..bla.....

berhubung cara ketiga ini sudah expert maka tidak perlu lagi saya menuliskan tutorial ini
(padahal penulis juga belum pernah mencoba cara ketiga ini :ngakak)

jika sudah selesai install squidnya sekarang tinggal create direktori cache dan edit squid.conf.
saya ambil contoh dir cache dengan kapasitas 20G
# zfs create -o compression=gzip-9 -o atime=off -o mountpoint=/cache1 -o quota=20 tank/cache1
lalu set permissionnya sebagai berikut:
# chown -R squid:squid /cache1

timpah/edit squid.conf
# ee /usr/local/etc/squid/squid.conf

dengan konfigurasi berikut:
(jng di copas langsung tp gunakan view source pada kanan atas code ini baru copas)
(lebih mudah mengedit menggunakan WinSCP)

001http_port localhost:3128
002#192.168.1.7--> sesuaikan IP mesin ini
003http_port 192.168.1.7:3128 transparent
004
005#cache deny url that has cgi-bin and ? this is the default earlier than squid 2.7 version
006acl QUERY urlpath_regex cgi-bin ?
007cache deny QUERY
008
009
010#acl nocache dstdomain "/usr/local/etc/squid/disable.acl" # khusus membypass domain yg tidak -
011#cache deny nocache # perlu untuk di cache seperti rapidshare,megaupload dan file hosting lainya
012cache deny nocache1
013
014
015acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
016acl manager proto cache_object
017acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
018acl warnet src 192.168.0.0/16
019
020acl SSL_ports port 443
021acl Safe_ports port 80 # http
022acl Safe_ports port 21 # ftp
023acl Safe_ports port 443 # https
024acl Safe_ports port 70 # gopher
025acl Safe_ports port 210 # wais
026acl Safe_ports port 1025-65535 # unregistered ports
027acl Safe_ports port 280 # http-mgmt
028acl Safe_ports port 488 # gss-http
029acl Safe_ports port 591 # filemaker
030acl Safe_ports port 777 # multiling http
031acl purge method PURGE
032acl CONNECT method CONNECT
033
034http_access allow purge all
035http_access allow manager all
036http_access deny !Safe_ports
037http_access deny CONNECT !SSL_ports
038http_access allow localhost
039http_access allow warnet
040http_access deny all
041http_reply_access allow all
042
043# optional jika tidak memakai dns nawala
044# acl block dstdomain "/usr/local/etc/squid/block.acl"
045# http_access deny block
046
047
048# disini penulis juga belum begitu paham jd untuk settingan di bawah ini menggunakan RAM 1G dan dir cache 20G
049# silahkan oprek sendiri untuk hasil yang maksimal
050cache_mem 8 MB
051cache_swap_low 95
052cache_swap_high 99
053
054maximum_object_size 180 MB
055maximum_object_size_in_memory 32 KB
056
057cache_replacement_policy heap LFUDA
058memory_replacement_policy heap GDSF
059cache_dir aufs /cache1 20000 40 256
060cache_access_log /cache1/access.log
061# /cache1/access.log none
062cache_log /cache1/cache.log
063# /cache1/cache.log none
064cache_store_log /dev/null
065logfile_rotate 7
066
067# refresh pattern untuk squid disini belum support store-stale jd ini hanya sebagai contoh dan ini yg saya pake sekarang
068refresh_pattern -i .(css|js|jsp|xml)$ 10080 100% 604800 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-no-cache ignore-auth ignore-private ignore-reload
069refresh_pattern -i .(gif|png|jpg|ico|bmp|tiff)$ 10080 100% 604800 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-no-cache ignore-auth ignore-private ignore-reload
070refresh_pattern -i .(swf|wav|mp3|mp4|au|mid)$ 10080 100% 604800 override-expire override-lastmod reload-into-ims ignore-no-cache ignore-auth ignore-private ignore-reload
071
072refresh_pattern .photobucket.*.(jp(e?g|e|2)|tiff?|bmp|gif|png) 14400 99999999% 14400 override-expire ignore-reload ignore-private negative-ttl=0
073refresh_pattern .wordpress.*.(jp(e?g|e|2)|tiff?|bmp|gif|png) 14400 99999999% 14400 override-expire ignore-reload ignore-private negative-ttl=0
074refresh_pattern .speedtest.*.(jp(e?g|e|2)|tiff?|bmp|gif|png) 14400 99999999% 14400 override-expire ignore-reload ignore-private negative-ttl=0
075refresh_pattern .piceye.*.(jp(e?g|e|2)|tiff?|bmp|gif|png) 14400 99999999% 14400 override-expire ignore-reload ignore-private negative-ttl=0
076refresh_pattern ^ftp: 1440 20% 10080
077refresh_pattern ^gopher: 1440 0% 1440
078refresh_pattern -i (/cgi-bin/|?) 0 0% 0
079refresh_pattern . 0 20% 4320
080
081visible_hostname proxy.server
082cache_mgr proxy
083
084
085zph_mode tos
086zph_local 0x30
087zph_parent 0
088zph_option 136
089
090cache_effective_user squid
091cache_effective_group squid
092
093pid_filename /var/squid/logs/squid.pid
094
095
096# vary_ignore_expire on
097header_access From deny all
098# header_access Link deny all
099# header_access Server deny all
100header_access Via deny all
101header_access X-Forwarded-For deny all
102# header_access Host deny all
103# header_access Referer deny all
104# header_access Location deny all

setelah selesai edit squid.conf ketik di terminal:
# rehash
untuk cek squid.conf
# squid -k parse
jika tanpa error lanjut create swap
# squid -z
dan jalankan squidnya
# squid

silahkan test squid anda :D
# squidclient mgr:info

Langkah terakhir beberes config, pertama edit rc.conf
# ee /etc/rc.conf
tambahkan entry berikut:

1sendmail_enable="NO"
2sendmail_submit_enable="NO"
3sendmail_outbound_enable="NO"
4sendmail_msp_queue_enable="NO"

edit juga loader.conf
# ee /boot/loader.conf
tambahkan entry berikut:
(ingat ram minimal 1G)

1vm.kmem_size="512M"
2vm.kmem_size_max="512M"
3vfs.zfs.arc_max="40M"
4vfs.zfs.vdev.cache.size="5M"

dan membuat start-up untuk squidnya
# ee /usr/local/etc/rc.d/squid.sh
copas entry berikut:

1#!/bin/sh
2/usr/local/sbin/squid

lalu
# chmod 755 /usr/local/etc/rc.d/squid.sh
jika anda ingin menambahkan dir_cache tinggal create zfs lagi seperti:
# zfs create -o compression=gzip-9 -o atime=off -o mountpoint=/cache2 -o quota=20 tank/cache2
lalu set permissionnya sebagai berikut:
# chown -R squid:squid /cache2
lalu tambahkan ke squid.conf
1cache_dir aufs /cache2 20000 40 256

dan seterusnya.....

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya dan semoga bermanfaat.

Install File System ZFS di FreeBSD 8.2

Cara mudah menginstall File System ZFS di FreeBSD 8.2 menggunakan script mfsBSD
info lebih lanjut silahkan kunjungi situs http://mfsbsd.vx.sk/

ZFS on FreeBSD

ZFS on FreeBSD


Silahkan download file iso terlebih dahulu lalu burn ke CD
untuk system AMD :
mfsbsd-se-8.2-amd64.iso
untuk system INTEL :
mfsbsd-se-8.2-i386.iso

Boot CD yg sudah di burn atau jalankan ISO di virtual mesin jika anda memakai VMware atau Virtualbox
default dari system mfsBSD adalah menggunakan DHCP bisa di skip menggunakan tombol CTRL+C untuk mempersingkat waktu,setelah muncul prompt login lakukan login sebagai berikut:

login:root
password:mfsroot

untuk menginstall ZFS hdd harus kosong tidak ada partisi sisa apapun, lakukan pengecekan sebelum menjalankan perintah scriptnya dengan cara sebagai berikut:

gpart show

jika hdd bersih maka tidak ada tampilan informasi apapun
dan kalau hdd sudah terisi maka sebagai contoh akan muncul informasi seperti ini:

cara menghapus partisi dan file system di hdd menggunakan gpart lakukan sebagai berikut:
lakukan penghapusan partisi dimulai dari angka terbesar atau partisi paling akhir dahulu

gpart delete -i 3 ad0
gpart delete -i 2 ad0
gpart delete -i 1 ad0

langkah terakhir menghapus filesystem GPT/filesystem lainnya

gpart destroy ad0

contoh gambar:

catatan kecil
ad0 ini adalah map HDD anda yg terletak pada /dev/ad0 . jadi untuk beberapa mesin jika menggunakan HDD SATA atau IDE akan terjadi perubahan sesuai letak primary atau secondary pada Mainboard anda. Cara mudah untuk mengetahui letak /dev/ hdd dan CDROM anda bisa dilihat saat start-up seperti ini:

HDD berada di /dev/ad0
CDROM berada di /dev/acd0

Lanjut ke berikutnya setelah HDD kosong kita bisa menginstall script dengan cara sebagai berikut:
lakukan mounting CDROM untuk membaca file distribusi FreeBSD 8.2 yang akan kita install

mount_cd9660 /dev/acd0 /media

untuk memastikan system sudah membaca isi CDROM lakukan cek seperti ini:

ls /media

seharusnya disitu sudah ada file 8.2-RELEASE-i386.tar.xz . lalu siap melakukan eksekusi script zfsnya :

zfsinstall -d /dev/ad0 -t /media/8.2-RELEASE-i386.tar.xz -s 1G

gambar selengkapnya:

keterangan:
zfsinstall adalah perintah script dari mfsBSD
-d adalah destination hdd yang akan di install
-t adalah target distribusi file dalam hal ini mengambil dari cdrom
-s adalah option untuk pembuatan partisi swap dengan GPT
1G adalah besar partisi yang akan di bikin dalam hal ini menggunakan space 1 Gigabyte .
optional :
-p adalah nama zfs pool sesuai selera jika tanpa option ini maka secara default nama zfs pool memakai nama “tank”

tunggu proses beberapa saat hingga selesai seperti gambar ini:

setelah selesai lakukan chroot pada hdd yang telah di isi file distribusi freebsd

chroot /mnt

sampai saat ini anda sudah berhasil menginstall filesystem zfs pada root freebsd dan langkah selanjutnya adalah menyetting dasar freebsd seperti ip addres host ssh dll, cara paling mudah melalui sysinstall

sysinstall

muncul popup menu dan pilih Configure

untuk membuat password root pilih Root Password

setelah selesai kembali ke menu dan untuk setting IP Address pilih Networking

masuk ke menu Interfaces

pilih list ethernet yang ada di komputer anda

silahkan sesuaikan dengan kebutuhan jaringan anda masing-masing



setelah selesai dan kembali ke menu pilih kebawah untuk menghidupkan service SSH dengan tombol space bar untuk menandainya

setelah itu kembali ke atas dan keluar dari menu lalu Exit Install

Kalau anda sudah mahir di FreeBSD cukup menggunakan editor seperti ini :D
ee /etc/rc.conf

Jangan lupa untuk menambahkan permit login root pada service SSH supaya dapat di remote

ee /etc/ssh/sshd_config

tambahkan option “PermitRootLogin yes

tekan esc, enter dan enter

Sudah selesai install file system zfs dan konfigurasi freebsd langkah terakhir keluar dan reboot

Selamat anda telah selesai menginstall FreeBSD dengan ZFS

Install CentOS 5.5 sebagai server dengan mode Text

Install CentOS 5.5 untuk mode server adalah Seperti Gambar di bawah ini :

1. Mode Linux Text agar install nya lebih cepat. Ketik Linux Text lalu enter :

2. Pilih Skip untuk check disk

3. Pilih language english untuk bahasa :


4. Pilih Keyboard US

5. Erase all partition Pilih yes

6. Pilih remove all partition trus pilih OK trus jika di tanya are you sure : pilih OK lagi

7. Review Partition pilih NO, biarkan partition nya default

8. Config network eth0 pilih yes

9. Pilih active on boot dan kasi tanda * menggunakan space bar di ipv4

10. Masukkan ip address. Disini saya menggunakan ip address static dengan ip 192.168.0.82/24

11. Setelah itu masukkan gateway dan DNS server yang di gunakan.

12. Masukkan hostname : di sini saya menggunakan lusca-proxy sebagai hostname

13. Pilih time zone. pilih Asia/jakarta

14. Masukkan password untuk user : root

15. Karena kita akan membuat server Hilangkan paket GNome. hanya pilih server dan pilih juga di bagian bawah Custom software selection

16. Pilih paket server yang di butuhkan, disini saya memilih :
- Base
- Editors
- Legacy Network Server
- Network server
- Server Configuration Tools, dan terakhir
- Text Base Internet.
Selain yang di sebutkan di atas tidak di install, alias di hilangkan tanda (*)

17. Install to begin pilih OK

18. Duduk tenang menunggu instalasi selesai. setelah itu “reboot”

Gampang kaaan ?? saya menggunakan HDD 143 SAS dan 2 Gb ram. hanya perlu 10 menit untuk melakukan instalasi server mode text ini. Selanjut nya kita bisa langsung me-remote server menggunakan putty.